BAB I PENDAHULUAN
Dalam perkembangan teknologi, tidak terlepas dari adanya perkembangan
sains. Teknologi merupakan hasil karya dan cipta manusia. Adapun yang
menjadi tujuan dari penciptaan teknologi adalah supaya mempermudah
manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perubahan kemajuan teknologi dari masa-kemasa merupakan bukti nyata dari
semakin majunya pemikiran manusia. Teknologi yang ada sekarang,
sebetulnya sudah disinggung oleh teknologi zaman dahulu. Dengan begitu
maka ada teknologi zaman sekarang. Sebetulnya teknologi zaman sekarang
lahir akibat ketidakpuasan manusia akan teknologi masa lalu.
Dalam pembahasan pelajaran sehari-hari, kebanyakan kita hanya mengetahui
betapa canggihnya dunia barat, padahal kalau dikaji lebih dalam lagi,
sebetulnya dunia islampun memiliki kejayaan yang bahkan lebih canggih
dari dunia barat.
Kemajuan teknologi dunia islam tidak terlepas dari pengaruh nabi-nabi
yang pernah menjadi kahlifah di muka bumi ini. Bahkan dalam Al-qur’an
digambarkan sangat canggihnya teknologi zaman dahulu di Negara islam.
BAB II PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM
A. Teknologi Zaman Para Nabi
Pada zaman nabi-nabi, perkembangan teknologi sebetulnya sudah maju. Hal
ini dibuktikan dengan banyaknyaa kisah-kisah dalam al-qur’an tentang
bagaimana kehidupan manusia zaman nabi. Hal dilakukan nabi Adam ketika
bertemu dengan siti hawa ialah bagaimana membangun sebuah peradaban.
Dalam sejarahnya, Nabi Adam Kebingungan dalam menemukan api untuk
memasak. Namun, dia mendapat wahyu, ketika batu digesekkan dengan batu
akan menghasilkan api. Ini merupakan sebuah teknologi.
Kita ambil contoh lain, pada zaman nabi Nuh, telah ada yang namanya
kapal. Dalam sejarahnya, kapal ini berukuran raksasa, semua makhluk
hidup yang patuh kepada nabi Nuh mampu ditampungnya. Hal ini menandakan
betapa canggihnya teknologi yang ada di dunia islam.
Selain itu, kisah nabi musa yang hidup di zaman Fir’aun. Di kerjaan
fir’aun, ada yang namanya Piramid. Kalau dilihat lebih jauh lagi,
pembuatan pyramid bukanlah hal yang mudah. Tetapi, harus menggunakan
teknologi yang canggih. Masa ini adalah ketika perkembangan kebudayaan
Mesir Purba.
Sejak lebih dari 1.000 tahun SM, Berkembangnya kebudayaan Parsi Purba.
Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam pembuatan tembikar, dan kini
mulai dari jam tangan yang terkecil hingga roket angkasa yang terbesar
menggunakan jentera di dalam mesinnya.
Pada tahun 571 M, lahirlah seorang Nabi, yaitu Muhammad SAW. Tepatnya
pada taggal 12 Rabiul Awal tahun gajah. Mengapa dikatakan tahun gajah?
Hal ini bertepatan dengan 20 April 571 yaang mana paada saat itu, Raja
Abraham dari Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajah ingin menghnacurkan
Ka’bah di Mekkah. Ka’bah merupakan sebuah teknologi yang diciptakan Nabi
Ibrahim bersama Ismail.
Pada saat nabi menerima wahyu, dan para penghapal Al-qur’an banyak yang
meninggal dalam peperangan maka, Nabi memerintahkan kepada orang-orang
yang dipercayakan untuk menulis Al-qur’an dan dijadikan sebuah kitab.
Padahal, pada awalnya Al-qur’an ditulis di sembarang tempat, maksudnya
ada yang ditulis si pelepah kurma dan ada juga di tulang-belulang.
Muhammad juga mendirikan mesjid sebagai tempat peribadatan umat islam.
B. Bani Umayyah
Pada tahun 700-an, Ahli ilmu geografi Islam dan navigator-navigatornya
mempelajari jarum magnet – mungkin dari orang Cina, namun para navigator
itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet di dalam pelayaran.
Mereka menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran
menuju ke Barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru
mudi Muslim dan peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak
dikenal. Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum magnet dan kompas
betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya berperan kecil.
Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang Cina, mungkin
belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun dikatakan
bahwa dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran. Dan
orang Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran
setelah mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.
Ahli geografi Islam menghasilkan buku-buku yang tak terhitung tentang
Afrika, Asia, India, Cina dan orang-orang Indian selama abad ke-8 hingga
abad ke-15. Tulisan-tulisan itu mencakup ensiklopedi geografi pertama
di dunia, almanak-almanak dan peta jalan. Karya-karya agung abad ke-14
oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan yang terperinci mengenai
geografi dunia di masa lampau. Ahli geografi Muslim dari abad ke-10
sampai abad ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa tentang
geografi daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18. Para
penjelajah Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan,
sarjana-sarjana dan buku-buku mereka. Mereka tidak memberikan makna apa
pun pada perkembangan ilmu geografi untuk dunia Barat.
Pada tahun 740, Berbagai bentuk jam mekanik dihasilkan oleh
insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan kecil, dan
pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan buku-buku
mekanika Islam ke bahasa Latin. Jam-jam ini menggunakan sistem picu
beban. Gambar desain dari beberapa bagian gir dan sistem kerjanya juga
ada. Jam seperti itu dilengkapi dengan buangan air raksa, jenis yang
kemudian secara langsung dijiplak oleh orang-orang Eropa selama abad
ke-15. Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol
Islam, menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji
sebagai penanda waktu yang akurat. Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun
bermacam jam-jam astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam
observatorium-observatorium mereka.
C. Periode Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak)
Pada tahun 765, fakultas kedokteran pertma didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht.
Sekitar tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang ilmuwan dari Andalusia (
Spanyol ) memimpikan bagaimana agar suatu saat manusia bisa terbang
bebas di angkasa laksana burung, dia terinspirasi kejadian Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir bahwa manusia biasa tak mungkin
bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’ Mi’ raj, karena dia
hanya manusia biasa, bukan seorang nabi.
Ibnu Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika
udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia
menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia
menaiki menara Masjid Cordoba, disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya,
lalu dia melompat dan melayang terbang sejauh kira-kira 3 KM dan
mendarat dengan selamat. Ribuan orang bertepuk tangan atas ciptaannya.
Sebaliknya masyarakat Eropa yang saat itu sedang di era kegelapan, heboh
sendiri karena menganggap Ibnu Firnas melakukan sihir yang mereka saja
belum pernah melihatnya. Alat terbang Ibnu Firnas inilah yang
menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal
abad 19.
No comments:
Post a Comment